Cerita Hidup: Bagian Dua - Keselarasan Hidup

Umurku hampir 22 tahun, aku bukan anak kecil lagi. Namun terkadang aku masih menari-nari karena bahagia, dan juga bertindak atas pertimbangan yang baik. Aku rasa itu bentuk perpaduan jiwa, bertindak seperti anak kecil, dalam jiwa yang sudah beranjak dewasa. Keselarasan.

Berbicara mengenai keselarasan, Allah selalu berikan aku keseimbangan di setiap tempat aku berpijak. Aku berikan contoh, saat masa-masa sekolah, aku pernah mengalami masa-masa yang tidak baik, namun seiring berjalannya waktu, Allah kasih aku kebahagiaan yang luar biasa, teman-teman yang luar biasa baiknya dan hadiah-hadiah indah lainnya. Allah buat aku takjub. Masa-masa tidak baik dan baik seperti itu bukan hanya satu atau dua kali aku rasakan, tak terhitung, selalu terjadi sampai detik ini kamu membaca tulisan ini, sampai selamanya.

Pernah aku mendapat ceramah mengenai hal-hal tidak baik yang terjadi sangat patut untuk disyukuri, hingga ketika mendapatkan hal-hal yang baik, hati akan merasa sangat bersyukur, dan lebih memaknai arti hidup. Karena hidup tak selamanya terpuruk, karena hidup tak selamanya tertawa. Selaras, bukan?

Terakhir dari bagian kedua cerita hidup ini, merasa tidak baik sesaat tak apa, ikut sertakan syukurmu selalu. Buat ia punya tempat paling tinggi. Lalu, bangkit lah kembali sebagai dirimu yang telah terbentuk dengan baik.

Comments

Popular posts from this blog

Acknowledge, Speak, and Consider What Allah Loves to Hear

Cerita Hidup Bagian Lima - Cinta Tanpa Syarat