Posts

Showing posts from 2018

Cerita Hidup: Bagian Dua - Keselarasan Hidup

Umurku hampir 22 tahun, aku bukan anak kecil lagi. Namun terkadang aku masih menari-nari karena bahagia, dan juga bertindak atas pertimbangan yang baik. Aku rasa itu bentuk perpaduan jiwa, bertindak seperti anak kecil, dalam jiwa yang sudah beranjak dewasa. Keselarasan. Berbicara mengenai keselarasan, Allah selalu berikan aku keseimbangan di setiap tempat aku berpijak. Aku berikan contoh, saat masa-masa sekolah, aku pernah mengalami masa-masa yang tidak baik, namun seiring berjalannya waktu, Allah kasih aku kebahagiaan yang luar biasa, teman-teman yang luar biasa baiknya dan hadiah-hadiah indah lainnya. Allah buat aku takjub. Masa-masa tidak baik dan baik seperti itu bukan hanya satu atau dua kali aku rasakan, tak terhitung, selalu terjadi sampai detik ini kamu membaca tulisan ini, sampai selamanya. Pernah aku mendapat ceramah mengenai hal-hal tidak baik yang terjadi sangat patut untuk disyukuri, hingga ketika mendapatkan hal-hal yang baik, hati akan merasa sangat bersyukur, dan le

Cerita Hidup: Bagian Satu - Allah, Kau Buat Aku Mampu

Malam ini aku putuskan untuk menulis kembali. Deretan kata-kata yang ingin ku tulis, tak sabar menanti. Aku rindu waktu ini, di kala hati dapat sampaikan keresahan melalui tulisan. Biarkan rentetan kata hati ini ku tulis tak terikat, tapi tetap dengan arah. Tulisan ini adalah tuangan dari pahit dan manisnya hidup yang dijalani. Biar ku jelaskan teman, dengan bebas. Menginjak usia 22 tahun, perkara dunia makin jelas terlihat. Resahnya tentang masa depan, kejamnya dunia, terpaan yang datang silih berganti, namun rasa manisnya juga tak ku hilangkan, syukur ku. Waktu demi waktu, siap tak siap, harus ku jalani. Berat atau tidak bukan lagi perkara yang harus dipikirkan. Jatuh, bersalah, belajar, dan bangkit. Tidak, aku tidak sekuat itu. Aku lemah. Jatuh berhari-hari, tanpa semangat, lalu bangkit kembali. Oooh Allah, terima kasih. Kecewa, tangis, tawa, semua tumpah meruah dalam hidup. Biasa memang, tapi ketika sedang dijalani, tak semudah kata "biasa" yang terucap. Berat, nam

Dari Kehilangan Jadi Benteng

Ini sudut pandang gua tentang "dari kehilangan jadi benteng", yang gua dapet dari teguran Allah. Sedih ketika sadar kok gua seburuk ini. Tapi gua sadar, gua juga harus toleransi ke diri sendiri, semoga apa yang gua lakukan bisa terus positif, lo juga. Aamiin. Mungkin lo udah alamin yang gua alamin, karena ini proses. Langsung aja. Gua kadang suka mikir kenapa kok gua kurang menghargai apa yang gua punya saat ini, mulai dari benda sampai makhluk hidup yang ada di kehidupan gua, katakanlah salah satunya ibu. Dari rasa kurang menghargai gua jadi bertindak se-enaknya. Ibu yang gua jadikan contoh dalam konteks ini. Ibu itu adalah orang yang paling deket sama gua, yang nerima gua apa adanya. Sayang beribu-ribu persen dah sama ibu. Tapi di satu sisi, ketika emosi gua lagi gak stabil, lagi khilaf, suka timbul kata-kata kayak "akh", Ibu ngelakuin kesalahan dikit, udah kesel dan keliatan dari raut muka gua. Setelah itu gua sadar, terus menyesal. Terus minta maaf, kalau l

Anak laki-laki dan Inspirasi

Well, konten tulisan kali ini berisi curhat. Curhat, tapi deep banget. Rasa syukur, kagum, sedih, dan kangen jadi satu. Gue masih dalam tingkat perkuliahan. Cerita ini gua alamin waktu masih baru-baru masuk kuliah, tingkat dua, tahun 2015 kalau gak salah. Gua gabung di kepanitiaan acara yang diselenggarain di sekolah dasar (SD). Jadi semacam acara yang tujuannya ngebuat siswa-siswi SD untuk semangat mengemban pendidikan, dan mengejar cita-citanya. Gua waktu itu dapat job jagain anak-anak SD biar gak keluar dari acara yang berlangsung di kelas. Anak SD yang aktifnya tingkat tinggi, gua lumayan kewalahan, karena gua jaga di daerah itu sendiri. Kewalahan dimulai dari anak-anak SD yang berantem, akhirnya misahin dulu. Ada anak SD yang 'ngajak' kejar-kejaran, ya gua ladenin lah ya. Demen juga gua kejar-kejaran, haha. Kejar-kejaran itu berlangsung lama dan dengan orang yang berbeda-beda. Saat itu gua sadar kalau ada anak laki-laki yang bantuin gue ngejar temen-temennya buat b

Teruntuk diriku dan dirimu

Kadang kita lupa, bahwa kita hadir di dunia bukan untuk diri sendiri Diciptakan dan dijadikan pribadi yang punya kapasitas baik, nyatanya bukan hanya untuk tujuan pribadi masing-masing Aku yakin kamu sadar bahwa semua yang ada di dirimu bermanfaat bagi orang lain Karena memang nyatanya, setiap manusia, setiap makhluk hidup bahkan benda mati adalah hadiah bagi seluruh elemen dunia Tapi biarlah aku bicara dari sisi manusia, aku dan kamu juga Teruntuk aku, dan kamu Kita manusia yang selalu berinteraksi, makhluk sosial tetapi kadang terlalu individualis Nyatanya aku butuh kamu Kamu juga butuh aku Mereka di luar sana juga butuh kita Semua berelaborasi dalam kesatuan Utuh, nyata, dan faktanya seperti itu Maafkan diri ini yang kadang lalai Lalai dalam membantu Lalai dalam mengingat hakekat hidup Tolong ingatkan, jangan pernah lelah Jika tak kunjung berubah ke arah baik, Sadarkan, bahwa hidup bukan hanya tentang diri masing-masing Sadarkan, bahwa hidup bukan hanya pada deti